batik gaul mengucapkan terima kasih atas kunjungannya, semoga berma
nfaat, kritik dan saran untuk membangun. Kontak person 085869178752

Minggu, 03 Januari 2010

Impian

Impian yang muluk-muluk akan membuat manusia sakit jiwa jika hal itu tidak terwujut. Jika dinalar memang demikian adanya dan masuk akal. Masih mending sakit jiwanya tidak sampe bunuh diri atau melukai orang lain :(  Tapi fenomena lain akan muncul pertanyaaan dalam benak kita, trus bagaimana jadinya jika hidup ini tanpa Impian, atau tanpa mimpi. Kalau dalam dalam tidur anda mimipi buruk yaa barangkali siangnya baru saja didatangi depkolektor.

Seseorang tanpa sebuah impian, ya akan sulit untuk mengimajinasikan hidup masa depan, Sementara mengimajinasi hari esok sangat penting, sebab hari ini yang diperolehnya tidak baik atau tidak menguntungkan, ya harus di rancang diimajinasikan besok, hari esok yang akan lebih baik. Paling tidak kita memiliki peta perjalanan dalam menjalani masa-masa mendatang.

Keterkaitannya dengan mimpi / impian ada dua golongan manusia di dunia ini.

Golongan pertama, Manusia yang takut mimpi
Prediksinya adalah orang-orang yang tidak percaya bahwa mimpi adalah pengejawantahan atas keinginan kuat dalam diri menjadi sesuatu. Meraka tak lagi merumuskan mimpi, karena takut hal itu justru akan menambah daftar kegagalan :(

Golongan kedua, Manusia yang tidak takut dikecewakan mimpi
Prediksinya adalah orang yang memiliki mimpi besar. Mereka akan menjadi petarung-petarung handal dalam menaklukkan mimpi-mimpinya menjadi suatu kenyataan. Jika tidak memperjuangkan mimpi, orang macam ini akan menyesali diri  di kemudian hari. Karenanya sang pemimpi akan melakukan Hal-hal yang bisa mengantarkan mimpi itu menjelma menjadi kenyataan :)

Secara psikologis, mimpi mempunyai beberapa fungisi :

Pertama, mimpi sebagai petunjuk arah. Mialnya cita-cita. Dalam hal ini mimpi akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang berkontribusi terwujutnya cita-cita tersebut.

Kedua, mimpi akan menambah nilai pekerjaan.  Tanpa keinginan lebih seseorang cenderung akan mengerjakan sesuatu yang minimal, dan kurang mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Ketiga, mimpi yang memberi kekuatan. Contoh konkrit seorang pemuda Jepang  anak seorang montir sepeda bernama Soiciro Honda telah membuktikan bahwa mimpi memberikan kekuatan luar biasa pada dirinya. Ia bercita-cita menjadi mekanik handal. Maka jadilah mesin kendaraan Honda yang sampai sekarang merajai dunia dalam hal otomotif.