batik gaul mengucapkan terima kasih atas kunjungannya, semoga berma
nfaat, kritik dan saran untuk membangun. Kontak person 085869178752

Sabtu, 25 September 2010

Batik Tembakau




Daun Tembakau Jadi Motif Batik khas Temanggung

Tembakau adalah komoditi expor untuk bahan rokok. Ingat ntembaku ingat kota asalnya yaitu kota Temanggungg Jawa Center.Merujpakan penghasil tembakau berkualitas tinggi. Kota ini ternyata punya komoditi dagang selain daun tembakau yaitu berupa Batik motif daun tembakau khas Temanggung, yaitu batik bermotifkan daun tembakau. Motifnya cukup unik dan menarik, berbeda dari batik-batik pada umumnya. Cara proses pembuatannya tidak berbeda dengban proses membatik pada umumnya yaitu menggunakan canting cap motif tembakau dan cating tulis. Harga sepotong kain batik cap dipatok Rp 150.000,00. Untuk batik tulis harganya mencapai Rp 600.000,00. Yang sudah berbentuk baju dihargaai Rp 300.000,00 hingga satu juta rupiah. Lebih lengkapnya bisa dibaca di http://btiktiara.wordpees.com dalam Pakaian Batik Nusantara.
 

Selasa, 03 Agustus 2010

Sejarah Perkembangan Batik Indonesia

Proses pembuatan batik


Berbagai Pendapat aejarah asal mula batik
Ditinjau dari segiSejarah Kebudayaan. Prof.Dr.RM. Sutjipto Wiryosaputro ; Bangsa Indonesia sebelum bertemu dengan kebudayaan India telah terdapat aturan-aturan untuk menyusun sebuah syair, mengenai pepmbuatan batik, yang mengenbangkan penga
ruh kesenian India adalah bangsa Indonesia sendiri.

Ditinjau dari batik design dan proses wax resist technique menurut Prof.dr.Alfet Stemann : menemukan bahwa semacam batik terdapat pula di Jepang pada zaman dinas
ti Tang. Di Bangkok dan di Turkestan Timur. Design batik pada umumnya bermotip geometris, sedang batim Indonesia mempunyai design yang lebih tinggi dan lebih bervariatif.

Batik dari India baru mulai dibuat pada tahun 1516 yaitu batik Palikat dan Gu
jarat dibuat sejenis kain batik secara lukisan. Perkembangan batik India menca
pai puncaknya pada abad 17 - 19

Dari keadaan di Indonesia daerah-daerah yang tidak terpengaruh kebudayaan India, terdapat pula pembuatan batik seperti Toraja, dan Irian.

Selasa, 04 Mei 2010

Menjaga Keutuhan Batik Tradisional Insonesia


Batik Rakyat Buatan Nenek

Membatik
Membatik dengan canting tulis seperti ini memerlukan waktu yang relatif lama karena melalui proses yang panjang, harganya pun cukup mahal dibanding dengan batik cap.
Batik selalu menarik  untuk dibicarakan.Bela
kangan ini batik terus menjadi bahan diskus, 
menyusul beberapa peristiwa yang melingkupinya.
Seperti klaim Malaysia, pencabutan subsidi minyak tanah yang berakibat banyak perajin batik kalang kabut, kemudian pengakuan badan dunia UNESCO batik sebagai warisan budaya dunia, hingga desakan batik
cina oasca dibentuknya pasar bebas ASEAN- China.

Rabu, 14 April 2010

Perkembangan Batik Tradisional Indonesia

Proses 
pembuatan batik



 Tradisi membatik pada awalnya merupakan tradisi yanag turun menu run, sehingga kadang kala suatu motif batik dapat dikenali berasal dari keluarga tertentu. Motif suatu batuik dapat menentukan atau menunjuk an status seseorang, bahkan sampai saat ini motif batik tradisional ha nya dipakai oleh keluarga besar Keraton Yogyakarta dn Surakarta. Ka ena batik merupakan warisan budaya adiluhung nenek moyang bangsa Indo nesia yang sampai saat ini masih eksis dan tetap diper ta hankan serta dilestarikan. Batik pertama kali diper  kenalkan pertama kali oleh Presiden Soeharto kepada dunia ketika beliau menghadiri Kon ferensi PBB tahun 1970 dengan mengenakan baju batik. Ragam co rak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Pada awalnya batik memiliki ra gam corak dan war na yang terbatas. Dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Na mun batik pesisir me nyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing, dan para penjajah saat itu. Warna-warna cerah seperti warna merah dipopulerka oleh Tionghoa, seperti corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga ber minat kepada batik, yang bercorak bebungaan seperti bunga tulip yang sebelunya memang belum dikenal.
Batik tradisional tetap mempertahankan corakya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, yang pa da awalnya baju batik dipakai pada acara-acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembang annya yaitu pada masa Orde Baru, baju batik dipakai sebagai pakaian resmi anak-anak sekolah, pegawai ne
geri dan karyawan swata. Perkembangan selanjutnya, batik tradisional mulai bergeser menjadi pakaian seha
hari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita.

Pada awal bulan Oktober tahun 2009, batik Indonesia pada akhirnya resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh badan dunia UNESCO. Bahwa batik Indonesia sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hinggameninggal dunia. Pengakuan dari lem baga yang prestisius tersebut semakin menegaskan bahwa batik sebagai salah satu warisan budaya adilu hung leluhur bangsa Indonesia yang harus tetap dijaga, dilestarikan, dan diuri-uri oleh bangsa Indonesia sendiri***

Selasa, 13 April 2010

Batikku Batik Indonesia



 UNESCO sudah mengakui batik Indonesia sebagai budaya tak-benda warisan manusia, sehingga pengakuan tersebut membuat bangga masyarakat Indonesia yang sudah turun-temurun membuat batik.

UNESCO badan dunia pada tanggal 2 Oktober 2009 dalam kon ferensinya secara resmi dan legal telah mengakui bahwa batik me rupakan warisan budaya dunia dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hebat kan !
sekarang mau apa mBah Jiran (bc: Malaysia)? lega rasanya, bangsa Indonesia bersyukur sekali dapat memper tahankan warisan leluhur tidak di aku2 oleh bangsa lain artinya  semua negara2 dunia wajib hukumnya untuk mengakui dan angkat topi tinggi2 bahwa batik memang benar dan sah tanpa syarat asli milik bangsa Indonesia yg dimiliki sejak zaman embahnya simbah, buyut, udek2 siwur. Dengan demikian pengakuan tersebut diyakini akan berdampak pada perkembangan batik Indonesia yg semakin mengglobal. Sedangkan klaim Malaysia beberapa waktu yang lalu merupakan ujud ancaman bagai bangsa Indonesia untuk selalu waspada terhadap  pembajakan budaya. Apa yang bangsa Indonesia miliki di pertahankan, dilestarikan dan ditransformasikan dari generasi ke ge rnerasi selanjutnya***

Batikku Batik Indonesia (bc : pekalongan)

Rabu, 07 April 2010

Batik Tradisional

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun menurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu

Batik Tradisional

Tradisi membatik pada mulanaya

Kamis, 04 Februari 2010

Perkembangan Batik di Kota-kota lain

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa..

Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam.
Perkembanagan batik di kota Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegoro setelah selesainya peperangan tahun 1830, mereka menetap di daerah Banyumas. Pengikut Pangeran Diponegoro yang terkenal pada masa itu adalah Najendra dan dialah yang mengembangkaan  batik celup di Sokaraja. Bahkan mori yang dipakai untuk membatik adalah hasil tenunan sendiri dan obat pewarnanya dipakai pohon Tom, pohon pace, dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan  kuning. Sama halnya dengan pembatikan di kota Pekalongan. Pekalongan khususnya dilihat dari proses dan desagnya banyak dipengaruhi oleh batik dari Demak Bintoro. Perkembangan batik di kota Tegal yaitu pada akhir abad ke-XIX yang dipakai waktu itu buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan misaslnya : pace/mengkudu, nila, soga, kainnya buatan sendiri. Warna batik Tegal pertama kal ialah sogan dan babaran abu-abu setelah setelah dikenal nila pabrik, dan kemudian meningkat menjadi warna merah biru. Pasaran batik Tegal waktu itu, sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat, dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha dengan jalan kaki, dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di kota Tasik dan Cimai, disamping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik di Jawa Tengah. Sedang di wilayah Cirebon, batik ada kaitannya dengan kerajaan yang ada di daerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuhan, dan Keprabonan. 

Pembatikan di kota Purworejo bersamaan dengan adanya pembatikan di Kebumen, yaitu berasal dari Yogyakarta, sekitar abad ke-XI. Perkembangan kerajinan batik di Purworejo dibandingkan dengan di Kebumen lebih cepat di Kebumen. Produksinya sama pula denga Yogyakarta dan daerah Banyumas lainnya. Pembatikan di Kebumen dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogyakarta dalam rangjka dakwah Islam.

Di daerah Bayat, Kecamata Tembayat Kebumen - Klaten yang letaknya lebih kurang 21 km sebelah timur kota Klaten. Daerah Bayat ini adalah desa yang terletak di kaki gunung yang tanahnya gersang dan minus. Daerah ini temasuk lingkungan daerah Karesidenan Surakarta dan Kabupaten Klaten. Riwayast pembatikan di daerah ini adalah erat  hubungannya dengan sejarah kerajaan Kraton Surakarta masa lalu.

Pembatikan di Jakarta 

Jakarta masa lalu adalah menjadi tujuan pedangan-pedagang dari luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa. Daerah Sumatra Barat misanya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan di kota-kota di Jawa, tetapi pembatikannya bisa berkembang di daerah lain.

Sunatra Barat ternasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia I, terutama batik-batik produksi Pekalongan, Solo, dan Yoghyaakarta. Yang terlebih dulu berkembang adalah industri tenun tangan yang terkenal adalah "Tenun Silungkang" dan "Tenun Plekat". Warna dari pada batik Badang kebanyakan hitan, kuning, dan merah ungu serta polanya Banyumasan, Indramayunan, Solo, dan Yogyakarta. Sekarang batik produksi Padang lebih maju lagi, tetapi masih jauh dari produksi-produksi dari Pulau Jawa. Alat untuk batik cap sekarang telah dibuat dari tembaga dan produksinya kebanyakan sarung.

Batik  di Era Globalisasi 

Dalam perkembangannya, lewat sentra-sentra batik di Jawa maupun di luar Jawa seperti di Sumatra, batik semakin kokoh perannya sebagai saksi budaya adiluhung yang sangat penting ketika aktivitas kolonial;isme dan dominasi modernisasi barat mulai kuat hadir dalam panggung sejarah Indonesia. Revolusi seni yang terjadi sejak tahun 1960 di Indonesia telah memberi dorongan bagi seni lukis batik untuk kian berkembang. Akibat proses globalisasi dunia, seniman batik Indonesia tidak lagi terpaku pada inspirasi lokal semata, namaun juga dipengaruhi secara  kuat oleh seni barat yang bagi penulisnyamemperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.   

Senin, 25 Januari 2010

Pencarian Asal Mula Batik

Sumber : BINTEK BATIK 12-15 November 2007 di Musium  Batik Pekolingan

Batik adalah subuah hasil karya yang maha agung peninggalan budaya adiluhung yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Batik merupakan warisan leluhur yang tak terpisahkan dari budya bangsa Indonesia, dengan berbagai keindahan, corak, mutu, warna alami, serta motif yang membuat kain tradisional sangat populaer dan diterima tidak hanya masyarakat lokal tetapi juga masyarakat internasional.

Bati telah menjadi bagian dari filosofi hidup di Jawa, hal ini tampak dari setiap daerah yang memiliki karya batiknya masing-masing. Batik memberi makna yang sangat sarat dengan seni dan respresentatif budaya dari masing-masing daerah, tiap daerah memiliki ciri khas motif maupun cara pembuatan batik yang berbeda-beda.

Di Jawa batik tidak bisa lepas dari bentuk kesenian lain, seperti gamelan, seni suara, tarian, wayang, bahkan agama, batik pesisir yang terpengaruhi oleh budaya Cina, budaya islam, maupun pengaruh pendudukan Belanda yang memang pada waktu itu juga menghasilkan batik.

Batik, menurut WIKIPEDIA berasal dari kata Jawa amba (menulis) dan titik (juga berarti titik dalam bahasa Indonesia). Selain itu ada juga yang mengartikannya sebagai menghamba pada titik. Memang titik merupakan desain dominan pada titik.

Kata batik memang berasal dari bahasa jawa, kata ini pun sudah menjadikata yang sudah diadaptasi ke berbagai bahasa dunia. Namun hingga sekarang belum bisa dipastikan batik yang asli berasal dari negara mana. Bahkan para arkeologi menemulan bukti tentang orang-orang Mesir dan Persia yang memakai pakaian batik, namun lewat bukti serupa, bisa juga dibilangorang India, Cina, Jepang dan banyak negeri lain di Asia Timur.

Teknik dasar batik menurut info berasal dari Mesir sekitar 15000 yang lalu. Bila benar dari Mesir, memang akan begitu mudahnya menyebar ke Afrika dan Persia. Sesudah itu melalui berbagai arah bisa menuju ke Asia Timur, dan beradaptasi dengan sentuha individu dari masing-masing Negara.

Mattie Belle dalam tulisannya di Arts of  Asia (September - Oktober 1980) menyebutkan bahwa pemakaian teknik dasar membatik yang menggunakan lilin ini mungkin berasal dari Cina dan India, tapi semua alat membatik dan proses pembatikannya merupakan sesuatu yang khas Jawa. Canting adalah alat penulis batik yang ditemukan oleh orang Jawa dan menunjukkan kepandaian dan keterampilan yang tinggi dari nenek moyang bangsa Indonesia.

Banyak teori yang berusaha menjelaskan kepastian asal-muasal batik. Namun tetap tidak dapat menyisakan keraguan. Pencaria muasal batik mulai kehilangan arah dalam kabut sejarah, tanpa catatan yang berarti. :( 

Minggu, 03 Januari 2010

Impian

Impian yang muluk-muluk akan membuat manusia sakit jiwa jika hal itu tidak terwujut. Jika dinalar memang demikian adanya dan masuk akal. Masih mending sakit jiwanya tidak sampe bunuh diri atau melukai orang lain :(  Tapi fenomena lain akan muncul pertanyaaan dalam benak kita, trus bagaimana jadinya jika hidup ini tanpa Impian, atau tanpa mimpi. Kalau dalam dalam tidur anda mimipi buruk yaa barangkali siangnya baru saja didatangi depkolektor.

Seseorang tanpa sebuah impian, ya akan sulit untuk mengimajinasikan hidup masa depan, Sementara mengimajinasi hari esok sangat penting, sebab hari ini yang diperolehnya tidak baik atau tidak menguntungkan, ya harus di rancang diimajinasikan besok, hari esok yang akan lebih baik. Paling tidak kita memiliki peta perjalanan dalam menjalani masa-masa mendatang.

Keterkaitannya dengan mimpi / impian ada dua golongan manusia di dunia ini.

Golongan pertama, Manusia yang takut mimpi
Prediksinya adalah orang-orang yang tidak percaya bahwa mimpi adalah pengejawantahan atas keinginan kuat dalam diri menjadi sesuatu. Meraka tak lagi merumuskan mimpi, karena takut hal itu justru akan menambah daftar kegagalan :(

Golongan kedua, Manusia yang tidak takut dikecewakan mimpi
Prediksinya adalah orang yang memiliki mimpi besar. Mereka akan menjadi petarung-petarung handal dalam menaklukkan mimpi-mimpinya menjadi suatu kenyataan. Jika tidak memperjuangkan mimpi, orang macam ini akan menyesali diri  di kemudian hari. Karenanya sang pemimpi akan melakukan Hal-hal yang bisa mengantarkan mimpi itu menjelma menjadi kenyataan :)

Secara psikologis, mimpi mempunyai beberapa fungisi :

Pertama, mimpi sebagai petunjuk arah. Mialnya cita-cita. Dalam hal ini mimpi akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang berkontribusi terwujutnya cita-cita tersebut.

Kedua, mimpi akan menambah nilai pekerjaan.  Tanpa keinginan lebih seseorang cenderung akan mengerjakan sesuatu yang minimal, dan kurang mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Ketiga, mimpi yang memberi kekuatan. Contoh konkrit seorang pemuda Jepang  anak seorang montir sepeda bernama Soiciro Honda telah membuktikan bahwa mimpi memberikan kekuatan luar biasa pada dirinya. Ia bercita-cita menjadi mekanik handal. Maka jadilah mesin kendaraan Honda yang sampai sekarang merajai dunia dalam hal otomotif.