Kota Pekalongan sebagai sentra batik mempunyai posisi tersendiri
dibanding daerah laian, karena perkembangan batik di Kot Pekalongan sangat pesat baik dari segi corak maupun tekniknya. Hal tersebut disebabkan perajin-perajin batik Pekalongan selalu menacari inovasi. Pekalongan berada di pesisir utara Jawa, dengan letak georgafi tersebut, menyebabkan pertumbuhan kerajinan batik Pekalongan abad ke-15 M tidak jauh berbeda dengan sejarah pertumbuha batik di kota-kota pesisir Jawa di kawasan timur. Daerah pesosi merupakan daerah lalu lintas ekonomi pada saat itu.
Perkembangan seni batik pesisiran juga dipengaruhi oleh budaya keraton sebagai pusat pemerintahan. Keraton Cirebon pada masa itu telah menjadi kiblat budaya dan agama bagi penduduk kota-kota pesisir Jawa sebelah barat. Dalam sejarah batik pesisiran, seperti Pekalongan, Tegal, Indramayu, dan Garut, pola batiknya mengambil pola hias pada keraton Cirebon. Awal pengembangan batik Pekalongan dan batik Cirebon mempunyai hubungan yang erat.
Batik Pekalongan memiliki kualitas yang bagus dan daya jul tinggi karena motif batik relatif beragam dan selalu baru, dan mempunyai corak yang beragam, memenuhi salera pasar, dan harganya relatif lebih murah. Kemunculan produk batik warna alam mampu memberi warna tersendiri bagi industri batik di Pekalongan dan sekitarnya.
Batik Pekalongan memiliki kualitas yang bagus dan daya jul tinggi karena motif batik relatif beragam dan selalu baru, dan mempunyai corak yang beragam, memenuhi salera pasar, dan harganya relatif lebih murah. Kemunculan produk batik warna alam mampu memberi warna tersendiri bagi industri batik di Pekalongan dan sekitarnya.